Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

cara memelihara dan memijah induk lele lengkap

KOLAM PEMELIHARAAN INDUK

1.Kolam induk

Kolam dapat berupa tanah seluruhnya atau semen sebagian dengan dasar tanah.
Luas kolam bervariasi, minimal 50 m2 .
Kolam terdiri atas dua bagian, yaitu bagian dangkal (70%) dan bagian dalam (kubangan) 30% dari luas kolam. Kubangan ada di bagian tengah kolam dengan kedalaman 50-60 cm, berfungsi untuk tempat bersembunyi induk apabila kolam disurutkan airnya.
Pada sisi-sisi kolam terdapat sarang peneluran dengan ukuran 30 x 30 x 25 cm, terbuat dari tembok yang dasarnya dilengkapi saluran pengeluaran dari pipa paralon (PVC) berdiameter 1 inci untuk jalan keluarnya benih.
setiap sarang penularan mempunyai satu lubang yang dibuat dari pipa paralon berukuran kira-kira 4 inci untuk masuknya induk-induk lele.
Jarak antarsarang peneluran kira-kira 1 m .
kolam dikapur merata, lalu diberi pupuk kandang (Ikotoran &yarn) dengan dosis 5000-750 g/m2.
Kolam diairi sampai batas kubangan, biarkan selama empat hari.

2. Kualitas air

Kualitas air pada suatu lingkungan tertentu dapat mendorong pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan, seperti suhu optimal perairan, oksigen terlarut Yang harus tersedia di media hidup, pH air, daya toleransi terhadap kelimpahan amoniak, dan bahan pencemar sebagai hasil akhir dari aktivitas metabolisme.

Standart Optimal Debit dan Kualitas Air Untuk Ikan Lele


kondisi induk ikan lele sangat berpengaruh terhadap kelancancaran produksi, yakni induk yang berkualitas baik dan berkuantitas cukup.
oleh karena itu, dibutuhkan beberapa penanganan, yaitu sebagai berikut.
kolam yang memadai
stok induk yang memenuhi kebutuhan pengelolaan pakan yang baik pemantauan induk,
untuk mengetahui perkembengan dan perubahan yang terjadi kualitas air yang baik pencatatan setiap langkah penanganan induk

PAKAN INDUK

pakan merupakan faktor pendukung untuk berkualitas baik.
pakan induk yang baik yaitu pakan alami berupa cincangan daging bekicot, larva lalat/belatung, dan rayap dan pakan buatan berupa pelet dengan kadar protein tinggi.
jumlah pakan yang diberikan 2-3% biomassa ikan yang diberikan pakan diberikan pagi dan sore

PEMILIHAN INDUK YANG BAIK

ikan lele yang akan digunakan sebagai calon induk hendeknya mempunyai kualitas unggul, agar hasil yang diperoleh tinggi.
dalam memilih calon induk yang berkualitas baik diperlukan seleksi yang memenihi kriteria induk yang baik.
syarat-syarat calon induk yang baik yaitu sebagai berikut:
  1. ikan lele (jantan dan betina) diambil dari ikan lele yang pelihara dalam kolam sejak kecil supaya terbiasa hidup dikolam
  2. ikan lele (jantan dan betina) memiliki berat badan 100-200 g dan panjang kurang lebih 20 cm
  3. bentuk badan simetris, tidak bengkok, tidak cacat, tidak luka, dna gerakan lincah
  4. umur induk jantan diatas 7 bulan, sedangkan induk betina berumur minimal 1 tahun
  5. ikan lele (jantan dan betina) diambil dari ikan lele yang memiliki frekuensi pemijahan 2-3 bulan. apabila pakannya mengandung cukup protein
  6. sepanjang hidupnya lele dapat memijah lebih dari 15 kali.

ciri-ciri ikan jantan sebagai berikut.
  1. tulang kepala berbentuk pipih
  2. warna badan gelap
  3. gerakan lincah
  4. perut ramping tidak terlihat lebih besar dari pada punggung
  5. alat kelamin berbentuk runcing. berwarna merah, dan terletak dekat sirip anus
Ciri-ciri induk betina adalah sebagai berikut

  1. Kepala lebih besar daripada induk lele jantan, dengan tulang kepala pendek dan agak cembung. 
  2. Warna badan cerah. Kulit lebih kasar daripada induk lele jantan Gerakan lambat. 
  3. Perut mengembang lebih besar daripada punggung, gembung, dan lunak. 
  4. Alat kelamin berbentuk oval, berwarna kemerahan, lubang agak lebar, dan terletak dibelakang anus.

REPRODUKSI IKAN LELE

Ciri-Ciri gonad ikan lele jantan, yaitu memiliki gerigi pada salah satu sisi gonadnya, berwarna gelap, dan memiliki ukuran lebih kecil daripada betinanya.
Gonad ikan lele betina berwarna lebih kuning daripada jantan, di dalamnya terdapat bintik-bintik telur, dan kedua bagian sisinya mulus tidak bergerigi.
Induk ikan lele betina yang telah matang gonad dapat dilihat dari bentuk perut yang membesar dan sangat lembut. Jika bagian perut diurut secara manual ke arah ekor, akan mengeluarkan cairan kekuningan (telur).
Ikan lele yang hidup di alam memijah pada awal musim penghujan, yakni September hingga Oktober.
Namun, ikan lele juga dapat memijah sewaktu-waktu sepanjang tahun apabila keadaan air kolam sering berganti. pemijahan juga, dipengaruhi oleh pakan yang diberikan.
Pakan yang bermutu baik akan meningkatkan vitalitas ikan sehingga ikan lele lebih sering memijah.
Perkembangan telur dan sperma berlangsung di dalam tubuh ikan lele dengan mekanisme pengaturan oleh zat yang disebut hormon kelamin gonadotropin atau gonade stimulating hormone (GSH).
Jika lele mencapai tingkat dewasa, hormon gonadotropin secara alami akan terbentuk di dalam kelenjar hipofisa yang terletak di bawah otak kecil.
Pada awalnyam hormon gonadotropin yang terbentuk hanya sedikit.
Hormon tersebut dialirkan melalui darah ke dalam indung telur hingga terbentuk telur-telur yang semakin besar di dalam indung telur.
Setelah beberapa saat telur-telur menjadi matang untuk dibuahi oleh sperma.
Namun, kematangan telur yang terjadi dalam indung telur belum tentu segera diikuti oleh kemauan induk untuk memijah sehingga diperlukan rangsangan, yakni dengan mengubah iklim atau sifat-sifat air yang dapat memberi rangsangan bagi ikan lele untuk membentuk hormon gonadotropin lebih banyak lagi.
Perkembangan mutakhir untuk merangsang pemijahan lele seat ini dapat menggunakan hormon buatan atau sintetis yang telah banyak diproduksi, misalnya ovaprim.
Mormon sintetis digunakan dengan syarat induk lele harus sudah mengandung telur yang siap untuk memijah (matang gonad).

PEMIJAHAN

1. Pengelolaan Kolam Pemijahan

a.kualitas air
Kualitas air dinilai secara fisik meliputi:
  1. air harus bersih,
  2. air berwarna hijau cerah, dan
  3. kecerahan / transparansi air sedang.
Kualitas air dinilai secara kimia meliputi:
  1. bebas senyawa beracun seperti amoniak, dan
  2. suhu 22-26 oC.

untuk menjaga kualitas air agar selalu delam keadaan optimal, pemberian pupuk buatan sangat diperluhkan, pupuk buatan mengandung unsur unsur mineral penting antara lain :
  1. seperti lemak,
  2. protein,
  3. karbohidrat ,
  4. asam humat yang mampu menumbuhkan dan menyuburkan pakan alami berupa planhton dan cacing,
  5. menetralkan senyawa beracun,
  6. dan menciptakan ekosistem kolam yang seimbang.
  7. Pemberian pupuk di kolam budi daya dilakukan dengan cara pupuk dilarutkan dan disiramkan pada permukaan kolam pada waktu pemasukan air baru
  8. atau sekurang-kurangnya setiap 1O hari sekali.
  9. dosis pemakaian pupuk buatan, yakni 25 g/100 m2
b.pengelolaan kolam tanah
  1. pengeringan bertujuan untuk membersihkan kolam dan mematikan berbagai penyakit
  2. pengapuran, dilakukan dengan kapur dolomit atau zeolit dengan dosis 60 g/m2 untuk menghilangkan keasaman tanah dan mematikan penyakit yang tidak mati oleh pengeringan.
  3. penambahan pupuk kandang, untuk menambah kesuburan lahan.
  4. pemasukkan air dilakukan secara bertahap, mula-mula setinggi 30 cm dan dibiarkan selama 3-4 hari untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami lele.
c.pengelolaan kolam permanen
  1. pembersihan kolam dari kotoran/sisa pembenihan sebelumnya dan penyebab penyakit dengan cara diberi kaporit atau klorin.
  2. penjemuran kolam agar kolam kering dan penyakit mati.
  3. pemasukkan air dapat langsung dilakukan secara bertahap untuk menumbuhkan plankton.

2. Teknik Pemijahan

Teknik Pemijahan ikan lele dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
a. pemijahan alami

Kolam pemijahan alami dapat berupa kolam permanen atau kolam terpal.
Ukuran kolam 1 x 2 x 1 m atau disesuain dengan lahan yang ada. Kolam dilengkapi dengan kakaban ijuk/serutan tali rafia.
Dalam teknik pemijahan alami dipilih induk yang sudah matang gonad, yakni ditandai perut buncit.
Matang gonad : tingkat kematangan telur atau sperma induk ikan untuk proses pemijahan.
Biasanya induk betina mempunyai berat di atas 1 kg dan berusia diatas satu tahun, sedangkan induk jantan dipilih yang setara beret dan besarnya dengan betina, tetapi lebih baik jantan lebih besar sedikit daripada betina.
dalam satu kolam pemijahan perbandingan jantan dengan betina adalah 1:1.
Ciri-ciri induk lele siap memijah adalah calon induk ( jantan dan betina ) terlihat mulai berpasang- pasangan dan berkejar-kejaran.
Induk tersebut segera ditangkap dan ditempatkan dalam kolam tersendiri untuk dipijahkan. Setelah induk berada dalam kolam selama 10 hari, air dalam kolam dinaikkan 10-15 cm di atas lubang sarang peneluran atau kedalaman air dalam sarang sekitar 20-25 cm, biarkan sampai 10 hari.
Pada saat ini induk tidak perlu diberikan pakan, dan diharapkan selama 10 hari berikutnya induk telah memijah dan bertelur.
Pemijahan induk lele biasanya terjadi pada sore atau malam hari.
Dua puluh empat jam kemudian telur dan larva lele terkumpul di sarang.
induk lele yang baik bertelur 2-3 bulan Sekali.
Apabila pakannya baik, induk dapat bertelUr sampai umur lima tahun. Seekor induk lele dapat menghaslkan kurang lebih 2000 ekor larva lele.
Setelah kekaban penuh dengan telur, angkat kekaban ke kolam penetasan.

b. pemijahan semialami 
teknik pemijahan semialami memiliki sedikit perbedaan dengan teknik pemijahan alami, yakni dalam hal pemberian rangsangan betina terlebih dahulu disuntik obat perangsang ovaprim dengan dosis 0,2 ml/kg bobot tubuh ikan atau kelenjar hipofisa ikan lele, sedangkan jantan disuntik setengah dosis.
persiapan kolam dan kakaban sama dengan pemijahan alami.
c. pemijahan buatan
kolam peijahan sebaiknya dibuat berpasangan.
pada kolam ini harus tersedia sarang sebagai tempat perkawinan induk jantan dan betina.
pembuatan kolam dilakukan dengan langkah langkah sebagai berikut.
a. kolam dibuat dari semen atau teraso dengan ukuran 1x1 meter atau 1x2 meter dan tinggi 0,6 meter. b. kolam dibersihkan /dicuci dengan air dan dibilas dengan formalin 40% atau KMnO4, kemudian dibilas lagi dengan air bersih dan keringkan.
c. kolam bagian dalam dilengkapi kotak dari kayu berukuran 25x40x30 cm tanpa dasar sebagai sarang pemijahan diberi enceng gondok supaya kotak menjadi gelap.
d. sarang pemijahan dapat pula dibuat dari bambu, batu bata, ember plastik, atau barang bekas lain yang memungkinkan.
e. sarang pemijahan diberi ijuk dan kerikil untuk menempatkan telur hasil pemijahan. kolam pemijahan secara massal dapat dibuat dengan ketentuan sebagai berikut.

  • Dasar sarang pemijahan diberi ijuk dan kerikil untuk tempat menempel telur hasil Pemijahan. 
  • Kolam dikeringkan dan dibilas dengan larutan disinfektan atau formalin, kemudian dibilas dengan air bersih dan dikeringkan. 

3. Pelaksanaan Pemijahan 

Pemijahan buatan atau kawin suntik dilakukan karena hasil Pemijahan alami ikan lele biasanya kurang memuaskan karena jumlah telur yang keluar tidak banyak.
Langkah kerja yang harus dilakukan dalam sistem ini, yaitu sebagai berikut.
a.Persiapan induk lele 
Seleksi induk lele dilakukan dengan melihat tanda- tanda pada tubuhnya. Tanda induk betina matang gonad, yaitu perut gemuk, tubuh agak kusam, gerakan lambat, dan lubang kelamin kemerahan.
Tanda induk jantan matang gonad, yaitu gerakan lincah, tubuh memerah dan bercahaya, lubang kelamin kemerahan, agak membengkak, dan berbintik putih “apabila perut betina ditekan mengeluarkan telur berbentuk bulat utuh dan berwarna agak kecoklatan atau hijau kekuningan, maka induk dalam kondisi siap pijah”
b. Penyuntikan hormon

Penyuntikan hormon adalah memasukkan hormon Perangsang ke tubuh induk betina.
Hormon perangsang yang umum digunakan adalah ovaprim atau ekstrak kelenjar hipofisa. Penyuntikan hormon ovaprim.
Cara penyuntikan hormon adalah sebagai berikut.
Ambil O,3 ml ovaprim untuk setiap kilogram induk.
Suntikkan ovaprim ke dalam tubuh induk yang sudah matang gonad.
Masukkan induk yang sudah disuntik ke dalam kolam lain dan biarkan selama 1O jam.
Penyuntikan ekstrak kelenjar hipofisa Ekstrak kelenjar hipofisa dapat berasal dari kelenjar hipofisa ikan mas atau lele.
Pengambilan ekstrak kelenjar hipofisa a sebagai berikut.

  • Siapkan ikan mas berukuran 0,5 kg, kemudian potong ikan mas tersebut secara vertikal tepat di belakang tutup insang. 
  • Potong bagian kepala secara horizon tepat di bawah mata. 
  • Buang bagian otak, ambit kelenjar hipofisa, masukkan kelenjar hipofisa, masukkan kalenjar hipofisa ke dalam gelas penggerus dan hancurkan. 
  • Masukkan 1 cc akuabides, kemudian aduk hingga rata. 
  • Ambil ekstrak kelenjar hipofisa, kemudian suntikkan ke dalam tubuh induk betina yang sudah matang gonad. 
  • Masukkan induk yang sudah disuntik ke kotam lain dan biarkan selama lO jam.

c) pengambilan sperma
setelah jam sebelum pengeluaran telur, sperma harus disiapkan. caranya adalah sebagai berikut.

  1. tangkap satu ekor indukan jantan yang sudah matang gonad 
  2. potong secara vertikal tepat di belakang tutup insang dan keluarkan darahnya 
  3. gunting kulit perutnya mulai dari anus hingga belakang tutup insang 
  4. buang organ lain dalam perut -ambil kantong sperma dan bersihkan kantong sperma dengan tisu hingga kering 
  5. hancurkan kantong sperma dengan cara menggunting bagian yag paling padat 
  6. peras spermanya agar keluar dan masukkan ke dalam cangkir yang telah diisi 50 ml akuabides, kemudian aduk hingga menyatu/tercampur


d) pengeluaran telur
tangkap induk betina yang sudah disuntik
perut induk betina diurut ke arah anus untuk mengeluarkan telurnya
telur ditampung di wadah, kemudian diberi larutan NaCl 0,9% dan diaduk hingga tercampur
pembuahan

  1. pencampuran sel telur dengan sperma dilakukan agar terjadi pembuahan.
  2. Telur yang berhasil dibuahi berwana hijau gelap, sedangkan telur yang gagal dibuahi berwarna putih.


e penetasan telur
penetasan telur lele dilakukan dibak fiberglass atau kolam permanen. apabila menggunakan kolam permanen, hal-hal yang perlu dilakukan yaitu sebagai berikut.

  1. siapkan kolam permanen ukuran 2x1x0,4 meter.
  2. keringkan kolam selama 2-4 hari
  3. isi kolam tersebut dengan air setinggi 30 cm dan biarkan air mengalir selama penetasan
  4. pasang hapa halus sesuai dengan ukuran kolam dan beri pemberat agar hapa tenggelam (misalnya, kawat behel yang diberi slang).
  5. tebarkan telur hingga merata ke seluruh permukaan hapa, biarkan telur menetas dalam 2-3 hari.

f. pemeliharaan induk
langkah langkah yang perlu dilakukan selama masa pemeliharaan induk adalah sebagai berikut.

  1. siapkan induk lele betina sebanyak dua kali jumlah sarang yang tersedia dan induk jantan sebanyak jumlah sarang, satu pasang persarang atau satu pasang per 2-4m2 luas kolam.
  2. setelah kubangan diairi selama empat hari, masukkan induk yang terpilih ke kubangan.
  3. biarkan sampai 10 hari.
  4. selama masa pemijahan dan masa perawatan, induk ikan lele diberi pakan yang berkadar protein tinggi. cacing sutra kurang baik untuk pakan induk lele karena mengandung lemak tinggi. apabila diberi cacing sutra harus diberhentikan seminggu menjelang perkawinan atau pemijahan
  5. setelah benih berumur seminggu, induk betina dipisahkan, sedangkan induk jantan dapat dipindahkan setelah anak-anak lele berumur dua minggu.
  6. segera pisahkan induk-induk yang mulai lemah atau yang terserang penyakit untuk segera diobati.
  7. aliran air masuk harus bersih walaupun kecepatan aliran tidak perlu deras, cukup 5-6 liter/menit.

1 komentar untuk "cara memelihara dan memijah induk lele lengkap"