Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

cara pemeliharaan lele setelah berumur 4-6 untuk jadikan lele konsumsi

pemeliharaan  lele setelah berumur 4-6 untuk jadikan lele konsumsi

A KOLAM PEMBESARAN

pada kolam pembesaran diusahakan permukaan air berjarak 25 cm dari bibir kolam supaya lele tidak mudah meloncat keluar.
Tanggul harus tegak lurus. untuk pengamanan, disarankan memasang pagar dari bahan yang licin seperti plastik, gelombang yang dipasang tegak di tepi kolam.
kondisi-kondisi lingkungan kolam pembesaran yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut.
lokasi kolam di daerah dataran rendah sampai dataran tinggi maksimum 700 meter di atas permukaan laut.
elevasi tanah dari permukaan sumber air dan kolam yakni 5-10%
lokasi kolam berhubungan langsung atau dekat dengan sumber air, tidak rawan banjir, dan tidak dekat dengan jalan raya.
lokasi kolam hendaknya di tempat yang teduh, tetapi tidak berada di bawah pohon yang daunnya mudah rontok.
lokasi kolam tidak tercemar oleh bahan kimia, limbah industri, merkuri/Hg, tidak mengandung kadar minyak atau bahan lainnya yang dapat mematikan ikan

B JENIS KOLAM PEMBESARAN

kolam pembesaran dapat berupa kolam tanah, kolam permanen, kolam fiberglass, kolam terpal, dan kolam terpal dengan jaring.
1. kolam tanah
pengelolaan kolam tanah meliputi beberapa hal sebagai berikut

  •  pencangkulan atau pembajakan tanah dasar kolam dan perataan.
  • dinding kolam dipukul-pukul dengan balok kayu agar keras dan padat sehingga tidak terjadi kebocoran.
  • pemopokan pematang untuk kolam tanah (menutupi bagian -bagian kolam yang bocor)
  • pembuatan kemalir / parit untuk tempat berlindung benih ikan lele sekaligus mempermudah pemanenan.
  • pemberian kapur ke kolam untuk mengendalikan hama dan penyakit sekaligus memperbaiki kualitas tanah. dosis kapur yang dianjurkan, yaitu 20-200 g/m2 tergantung pada tingkat kesamaan kolam. untuk kolam dengan ph rendah diberikan kapur lebih banyak.
  • pemupukan dengan kotoran ayam dengan dosis 500-700 g/m2, urea 15 g/m2, dan NH NO3 15 g/m2
  • penyaring dipasang di pintu pemasukkan dan pengeluaran air, kemudian kolam dibiarkan selama kira-kira tujuh hari, untuk memberi kesempatan tumbuhnya pakan alami.

2. kolam permanen
Persiapan kolam permanen hampir sama dengan kolam tanah.
Perbedaannya, pada kolam permanen tidak dilakukan pengolahan dasar kolam dan perbaikan parit dan kolam untuk panen, karena parit dan kolam untuk panen biasanya sudah diibuat secara permanen.

C. PENEBARAN BENIH

Benih sebelum ditebarkan sebaiknya disucihamakan tertebih dahulu dengan merendamnya dalam larutan kalium permanganat (PK) dengan dosis 35 g/m2 selama 24 jam atau tarutan formalin dengan dosis 25 mg/l selama 5-10 menit.
Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari atau pada saat udara tidak panas.
Jumlah benih yang ditebarkan, yakni 35-50 ekor/m2 berukuran 5-8 cm.
Sebelum benih ditebar terlebih dahulu dilakukan aklimatisasi benih.

D. PEMBERIAN PAKAN

Untuk mempercepat pertumbuhan ikan lele, selain pakan alami perlu diberikan pakan buatan berbentuk pelet.
Jumlah pakan yang diberikan sebanyak 2-5 % biomassa ikan per hari yang ditebarkan di kolam.
Pemberian pakan 3-4 kali setiap hari.
Biaya pakan dapat ditekan dengan cara memberikan pakan tambahan berupa usus ayam dan keong mas saat ikan berusia 1-3 bulan.
Pemberian pakan berupa bangkai ayam atau usus ayam yang masih baik dan direbus terlebih dahulu.
pemberian pakan berupa keong mas dilakukan dengan cara merebus keong mas, kemudian didingikan. setelah dingin, daging keong mas dilepas menggunakan lidi atau paku lalu diberikan kepada ikan sesuai kebutuhan.
untuk memenuhi kebutuhan pakan lele dalam usaha makro, sebaiknya pakan tersebut harus dibuat sendiri, komposisi pakan buatan dapat kebutuhan.
Untuk memenuhi kebutuhan Pakan lele dalam usaha makro, sebaiknya pakan buatan tersebut harus dibuat sendiri.
Komposisi pakan buatan dapat dibuat dari campuran dedak halus dan ikan rucah den perbandingan 1 : 9 atau campuran dedak halus, bekatul, jagung, dan cincangan bekicot dengan perbandingan 2:1:1:1. Campuran tersebut dibentuk pelet.
Penekanan pakan untuk memaksimalkan perolehan hasil usaha.

E. PENGELOLAAN KUALITAS AIR

Kualitas air harus tetap dijaga supaya ikan tidak mati, salah satunya dengan penggantian air.
Penggantian air dilakukan saat air mulai tampak kotor, ditandai dengan ikan mulai mengambang.
Penggantian air sampai ikan berumur dua bulan biasanya dilakukan dua kali. Pada bulan ketiga penggantian air dilakukan dua minggu sekali karena pada bulan ketiga pemberian pakan semakin banyak dan populasi ikan semakin padat.
Penggantian air dilakukan dengan cara membuka saluran Pengeluaran hingga air tinggal sedikit (hampir kering).
Pada saat penggantian air biasanya dilakukan penyortiran, yakni memisahkan ikan yang pertumbuhannya sangat cepat Setelah dilakukan penggantian air, beberapa hari kemudianm kolam tampak berwarna cokelat dan berbau anyir, maka Perlu diLakukan penambahan dan pengurangan air (sirkulasi air masuk dan keluar).
Untuk kolam terpal apabila air dalam kolam berkurang karena proses penguapan, tambahkan air hingga tinggi air kermbali pada posisi normal. Penambahan air dilakkan ketika tinggi air 30-80 cm.
Secara bertahan setiap bulannya air perlu ditambah 15-20 cm.

F MORTALITAS

Mortalitas atau tingkat kematian ikan lele termasuk rendah apabila ditangani dengan hati-hati, yakni sekitar 5-10 %.
Hal ini di sebabkan oleh sifat alami ikan lele yang memiliki daya tahan tingggi terhadao kondisi lingkungan yang buruk.
Apabila budidaya ikan lele dikelola secara baik, yaitu pergantian air rutin, jumlah pakan cukup, mutu pakan baik (kadar protein), maka mortalitas semakin rendah sehingga memberikan keuntungan produksi yang sangat besar.

G PANEN

beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam Pemanenan
ikan lele adalah sebagai berikut.
pemanenan dapat dilakukan pada masa pemeliharaan 3-4 bulan dengan berat 200-300 g/ekor. Jika waktu pemeliharaan ditambah 5-6 bulan, akan mencapai berat 1-2 bulan dengan panjang 60-70 cm
pemanenan baiknya dilakukan Dada pagi hari agar lele tidak perlu kepanasan.
sebelum penangkapan ikan, sebaiknya ikan jangan diberi makan supaya nanti ketika diperjalanan tidak muntah kolam dikeringkan sebagian saja dan ikan lele ditangkap menggunakan seser halus, tangan, lambit, tangguh, atau jaring.
lakukan penimbangan secepat mungkin dan cukup satu kali

H PEMBERSIHAN KOLAM

Setelah ikan lele dipanen, kolam harus dibersihkan dengan cera seperti berikut.
Menyiram / memasukkan cairan kapur dengan dosis 20 / 200 g/m2 pada dinding kolam sampai rata.
Penyiraman dilanjutkan larutan formalin 40% atau larutan PK dengan cara yang sama.
Kolam dibilas dengan air bersih. Kemudian dikeringkan dengan terkena sinar mata hari langsung.
Hal ini dilakukan untuk membunuh penyakit yang ada pada kolam.

Posting Komentar untuk "cara pemeliharaan lele setelah berumur 4-6 untuk jadikan lele konsumsi"