Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

6 hama dan 8 penyakit ikan lele beserta penyembuhannya menurut buku

Hama dan penyakit ikan haruslah menjadi Perhatian utama bagi pembudidaya.
Serangan hama dan Penyakit dapat merugikan, bahkan membuat bangkrut.
Agar hal tersebut tidak terjadi, harus dilakukan upaya Pengendaliannya Pada setiap tahapan budi daya ikan.

HAMA

Hama adalah organisme kasat mata Yang keberadaannya di sekitar hewan peliharaan dan mengganggu kelangsungan hidupnya.
Beberapa hama pada ikan adalah sebagai berikut

1. Bebeasan (Notonecta Sp. )

notonecta
sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Notonecta_glauca#/media/File:Notonecta_glauca1.jpg

Kepik air ini berbahaya bagi benih karena sengatannya.
Pengendalian: menuangkan minyak tanah dengan dosism 500 cc / 100 m2 ke permukaan air.

2. Cybister sp.

sumber: http://bugguide.net/node/view/1160393/bgimage

Kumbang ini menjepit badan ikan dengan taringnya hingga robek.
Pengendalian: tidak menumpuk bahan organik di sekitar kolam.

3. Burung


Burung makan benih ikan.

4. Ular

Ular menyerang benih dan ikan kecil.
Pengendalian: menangkap ular dan memagari kolam.

5. Linsang/berang-berang/regul


Linsang makan ikan pada malam hari.
Pengendalian: memasang jebakan berumpun.

6. Ikan karnivora

Ikan karnivora memangsa ikan yang dipelihara.
pengendalian: membersihkan kolam dari ikan yang tidak dipelihara.

PENYAKIT

penyakit adalah mikroorganisme, seperti virus, bakteri, jamur, dan protozoa yang berukuran kecil yang mengganggu kehidupan lele.
beberapa penyakit pada ikan lele adalah sebagai berikut

1. Merah


Penyebab: bakten Aeromonos hydrophillo.
Gejalanya adalah sebagai berikut.

  • Warna tubuh gelap, 
  • kulit kesat, 
  • perdarahan, dan 
  • napas tersengal-sengal pada saat ikan di permukaan air.

pengendaliannya adalah sebagai berikut.
  • Lingkungan perairan dipelihara agar tetap bersih, termasuk kualitas air 
  • pengobatan menggunakan terramycine dicampur pakan dengan dosis 50 mg/kg ikan/hari selama 7-10 hari berturut-turut dan sulphonamid dengan dosis 100 mg/kg ikan/hari selama 3-4 hari. 

dan ini cara alami mengatasi ikan lele yang terkena sirip merah yang saya dapatkan dari diskusi dengan master-masrter lele di sebuah group facebook, antaralain.
  • Buang air bawah 20%.
  • Berilah garam
  • Berikan Jus daun pepaya , kunyit , bawang putih

2. Tuberkulosis 


Penyebab: bakteri mycobacterium fortoitum.
Gejala-gejalanya adalah sebagai berikut.

  • Tubuh berwarna gelap, 
  • perut bengkak (karena tubercle/bintil-bintil pada hati, ginjal, dan limpa). 
  • Posisi ikan berdiri di permukaan air, berputar-putar atau miring-miring, dan terdapat bintik putih di sekitar mulut dan sirip.

Pengendaliannya adalah sebagai berikut.

  • Kualitas air di lingkungan kolam di perbaiki.
  • Pengobatan menggunakan terramycine di campur pakan dengan dosis 5-7,5 g / 100 kg ikan / hari selama 5-10 hari

3. Saprolegniasis


penyebab: saprolegnia sp. dan Achiya sp.
serangan bersifat kronis dan akut, dapat menyebabkan kematian hinga 100%.
gejalanya adalah sebagai berikut.

  • terlihat adanya benang-benang halus menyerupai kapas yang menempel pada telur atau luka pada bagian eksternal ikan.

Pengendaliannya adalah sebagai berikut.
  • Suhu air dinaikkan atau air diganti dengan air segar. 
  • Stamina ikan dijaga dan ketahanan ikan ditingkatkan melalui imunostimuolasi (misalnya, vitamin C). 
  • Perendaman ikan dengan larutan PK dengan dosis 1 g/100 liter air selama 90 menit.
  • Perendaman ikan dalam larutan malachite green oxalate (MGO) dengan dosis 1 ppm selama 1 jam atau dosis 0,15 ppm selama 24 jam. 
  • Perendaman ikan dengan larutan formalin dengan dosis 100-200 ppm selama 1-3 jam. 
  • Perendaman ikan dengan garam dapur denga dosis 1000 ppm selama 15-30 menit 
  • Perendaman ikan dalam larutan methylene blue dengan dosis 3-5 ppm selama 24 jam 

4. Bintik Putih 



Penyebab: Ichthyophthirius multifilis Ichthyophthirius multifilis sangat ganas, infeksi berat dapat mematikan hingga 100% dalam tempo beberapa hari.
Ichthyophthirius multifilis menginfeksi ikan dari benih hingga dewasa.
Gejala-gejalanya adalah sebagai berikut

  • Nafsu makan ikan menurun dan ikan gelisah.
  • Ikan menggosok-gosokkan badan pada benda di sekitarnya.
  • Frekuensi pernapasan ikan meningkat (tersengal-sengal) dan ikan mendekat ke air masuk.
  • Terdapat bintik-bintik putih di sirip, kulit, atau insang sehingga sering disebut "penyakit bintik putih". 
Pengendaliannya adakah sebagai berikut.

  • Suhu air dipertahankan >29 derajad Celcius.
  • Stamina ikan dijaga dan ketahanan ikan ditingkatkan melalui imunostimulasi (Misalnya vitamin C). Frekuensi pergantian air ditingkatkan Perendaman ikan dalam larutan MGO dengan dosis 0,15 ppm atau larutan formalin dengan dosis 15 ppm selama 12 jam.
  • Perendaman ikan larutan garam dapur dengan dosis 300 ppm atau larutan PK dengan dosis 4 ppm selama 12 jam Perendaman ikan dengan larutan acriflavin dengan dosis 10-15 ppm selama 15 menit.

5. Cacing insang 


Penyebab: Cacing kecil DactyIogyrus sp.
Gejalanya adalah sebagai berikut.
Insang yang dirusak menjadi tuka-tuka, kemudian timbul pendarahan yang menyebabkan pernapasan terganggu.
Pengendaliannya adalah sebagai berikut.

  • Perendaman ikan dalam larutan formatin dengan dosis 250 cc/m3 air selama 15 menit, atau 
  • methylene blue dengan dosis 3 ppm setama 24 jam, atau 
  • tarutan PK dengan dosis 0,01% setama kurang tebih 30 menit, atau 
  • larutan NaCt 2% selama kurang lebih 30 menit, atau 
  • larutan NH4OH 0,5% selama kurang tebih 10 menit. 

6. Hirudinae 


Penyebab: lintah hirudinae
berwarna merah kecokelatan.
Gejalanya adalah sebagai berikut.
Pertumbuhan ikan lambat, karena darah terhisap oleh parasit sehingga menyebabkan anemia/kurang darah.
Pengendaliannya adalah sebagai berikut.
  • Kolam diberi larutan diterex 0,5 ppm pada saat mengurangi kepadatan tebar. 
  • Apabila suhu terialu tinggi, kolam diberi peneduh sementara dan air diganti dengan yang suhunya lebih dingin. 
  • Apabila pH terlau rendah, kolam diberi larutan kapur sebanyak 10 g/100 liter air. 
  • Apabila air mengandung gas-gas beracun (H2S dan CO2), air harus segera diganti. 
  • Apabila pakan kurang, pakan harus ditambah. 

7. Streptococcosus sp. 


Penyebab: Streptococcus sp.
Penyakit ini Lebih banyak terjadi pada ikan yang dipelihara pada lingkungan perairan tenang dan sistem resirkulasi.
Gejala-gejalanya adalah sebagai berikut.

  • Nafsu makan menurun, lemah, tubuh berwarna gelap, dan pertumbuhan lambat.
  • Perdarahan, perut gembung, atau luka yang berkembang menjadi borok.
  • Tingkah laku abnormal seperti kejang atau berputar.

Pengendaliannya adalah sebagai berikut.
  • Pengelolaan kesehatan ikan terpadu (inang, lingkungan, dan patogen).
  • Pemberian erythromycine dengan dosis 20-100 mg/kg ikan/hari melatui pakan selama 21 hari. 
  • Pemberlan oxytetracycline dengan dosis 50-75 mg/kg ikan/hari melalui pakan selama 10 hari.
  • Pembenan tetracycline dengan dosis 75 - 100 mg/kg ikan/hari melalui pakan selama 14 hari 
  • Pemberian enrofloxacin dengan dosis 5-10 mg/kg ikan/hari melalui pakan selama 10 hari, 

8. Argulosis Penyebab Argulosis sp. 


Parasit ini dikenal sebagai kutu air atau pengisap darah.
Parasit ini dapat dilihat secara kasatmata, menempel pada ikan terutama ikan yang bergerak lambat.
Selain pada kulit, kutu ini sering dijumpai di bawah tutup insang ikan.
Gejala-gejalanya adalah sebagai berikut:

  • Bekas gigitan parasit biasanya menimbulkan pendarahan.
  • Ikan yang terserang sering menggosok-gosokkan badannya pada dinding wadah dan kehilangan nafsu makan.
  • Terjadi iritasi kulit, kehilangan keseimbangan, berenang zig-zag, dan melompat ke permukaan air. 
Pendendaliannya adalah sebagai berikut.
  • Pengeringan dasar kolam, kemudian dilakukan pengapuran. Perendaman ikan dalam larutan dylox dengan dosis 0,25 ppm selama 24 jam. 
  • Perendaman ikan dalam ralutan NH4Cl dosis 1,0-1,5% selama 15 menit. 
  • Perendaman ikan dalam larutan trikloroform dengan dosis 2-4 ppm selama 24 jam. 
  • Perendaman ikan dalam larutan NaCl dengan dosis 1,25% selama 15 menit.

Posting Komentar untuk "6 hama dan 8 penyakit ikan lele beserta penyembuhannya menurut buku"