Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

budidaya ikan lele bioflok menggunakan air bekas panen

budidaya ikan lele bioflok
dalam budidaya bioflok, kunci utama adalah bakteri pengurai, semakin banyak bakteri pengurai maka semakin bagus karena tugas bakteri adalah mengurai kotoran ikan atau amoniak menjadi flok yang akan dimakan oleh ikan.

perlu anda ketahui dalam budidaya bioflok tidak penting jenis bakterinya yang terpenting adalah jumlahnya yang sangat banyak.

Bisa diibaratkan bakteri itu kuli yang ngangkut material.
Nah tiap kuli tentu punya waktu, butuh waktu untuk ngangkut material. Semakin banyak kuli, pekerjaan semakin cepat selesai. Beres.

Kesimpulan : mari budidaya kuli sebelum ikan dimasukkan. insyaAlloh SR tinggi FCR rendah.

Dan bakteri gak bikin ikan mati. Yg bikin ikan mati itu limbah yg menumpuk dan kekurangan bakteri pengurai.


dalam kesempatan ini saya akan membahas tentang budi daya ikan lele secara bioflok dengan air yang selama ini dibuang dan dianggap tidak berguna yaitu menggunakan air bekas panen

mungkin cara ini cukup menghemat biaya, karena anda tidak perlu membeli probiotik, molase, tetes tebu, gula untuk persiapan air bioflok.

langsung saja kita mulai dari persiapan air.

# Persiapan Air Bioflog.

sediakan kolam kosong satu atau dua untuk wadah air bekas panen.
pindahkan air ke kolam yang sudah disediakan dengan pompa modif yang super cepat, jika tidak punya anda bisa beli disiniiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii

biarkan sampai gak bau sekitar 1 bukan lebih.

air yag kita simpan adalah kohe.

kohe yg disimpan tetaplah berisi bakteri. dia bs beranak pinak, tidak mungkin nol. andai kata anda rebus pun, akan muncul lagi. kohe bukan untuk dimakan ikan. kohe cm media tempatnya bakteri pengurai

tanya jawab


lebih baik air disimpan di tong apa di kolam? jangan di tong. karena kadang di tong masih ada metana dll yg beracun.

Air bekas panen kan bau apa bisa di pake pupuk mas??? biar makin cpt, kasih urea npk. aduk air kolm setiap hari, urea bukan ammonia. urea ada carbonnya. ammonia cm nitrogen dan hidrogen berikatan membentuk senyawa molekul. jd beda antara keduanya

apa alasan yang kuat bahwa air bekas panen bisa untuk bioflok? limbah memang adalah beracun, kotor, miskin probiotik, maka jika dibiarkan lama-lama tumbuh bakteri yg sagat banyak. bau nya hilang. tinggal ampas, nutrisi unsur dan bakteri dorman.
jadi limbah telah berubah jd pupuk. pupuk tidak beracun. pupuk tidak dimakan. pupuk hanya rumah untuk bakteri.
ketika limbah yg kita masukan ke kolam telah jd pupuk, air tidak bau. limbah udah nol. bakteri sudah banyak tapi dorman/tidur. air sudah gk bau.
lalu ikan masuk, ikan dikasih pelet, ikan buang kotoran, bakteri bangun untuk mengurai kotoran/limbah menjadi pupuk(tdk beracun), air awet bersih. ikan nyaman. sr tinggi fcr rendah. PUPUK TIDAK DIMAKAN. tetap butuh pelet. kita hanya kultur bakteri sebnyk2nya.

kalau air masih tetap bau gimana? tunggu sampai "tidak bau" . pemberian limbah hnya 1x. kalu setiap hari, menghitungnya bukan dr hari pertama.limbah yg anda masukan.
memang dikasih urea tentu semakin bau. itu pertanda bakteri sedang ngolah limbah. makanya muncul gas beracun. sudah disebut berkali-kali. ketika limbah terurai, gas udah nguap.

air dibiarkan 1 bulan tapi masih bau? unknown time. kondisional. tidak ada batasan hari karena banyak faktor yg sangat kompleks. itulah kenapa saya tidak menulis "xx bulan" namun sampai ''tidak bau"

bagaimana kalau dengan menggunakan bekas kotoran unggas? pupuk dibagi 2. berasal dr rumput (herbivora) cepat terurai. pupuk dr protein (puyuh, ayam, kohe lele) lbh susah hilang baunya krn dia masih mengandung protein sel dan bakteri saprofit sulfur, pupuk ini terurai lbh lama namun hasilnya lbh bagus. pd produksi massal saya tidak menyarankan pupuk kohe unggas. mengingat bau dan time. tp knp saya masih menyarankan air bekas lele ? tidak harus semua dipakai. sperti yg sya sebut bhwa adnya bakteri yg saprofit sulfur yg perlu kita kultur jg. dg kata lain kita punya beragam kuli yg kemampuannya berbeda2. nah saya tidak akn menyebut nama kuli, yg penting BANYAK.

# Tahap Penebaran Lele 

pilihlah benih ikan yang sehat dengan ciri-ciri gerak yang aktif, warna tidak pucat, ukurannya seragam, tidak cacat pada tubuhnya seperti sirip, mulut, kumis, kulitnya pilih ukuran lele 4-7 cm. lebih baik sebelum ditebar ikan di vaksinasi terlebih dahulu dengan caprivak aero

jangana beri pakan ke ikan langsung setelah penebaran, puasakan dulu 1 hari

# Pemberian Pakan Lele Bioflok 

Ini merupakan salah satu keuntungan dari sistem bioflok, karena dapat menekan porsi pakan yang sebenarnya jadi pakan di berikan 70% saja. 

Pemberian makan kalau bisa jangan terlalu pagi, karena Saat pagi hari, permukaan air kolam banyak tercemar oleh zat-zat dari udara sehingga bisa menjadi racun bagi ikan lele. Hasilnya akan membuat banyak ikan yang mati. 

Standarnya memberikan ikan ketika pagi minimal ya pukul 9. Saat air sudah mulai netral, maka Anda bisa memberi pakan ikan. 

Saat siang hari, Anda bisa memberikan pakan ketika jam 1 hingga jam 2 siang. 

Kemudian saat malam hari, Anda dapat memberikan ketika jam 8 hingga jam 9 malam.

# Perawatan Pada Lele Bioflok

seiring bertumbuhnya ikan maka tingkat kotoran ikan semakin tinggi tentu tingkat amoniak semakin tinggi, ini dikhawatirkan bakteri yang tidak mampu menangani jumlah amoniak yang meningkat.

jika 1 kolam air yg sudah ada  bakterinya dibagi menjadi 4 kolam maka sebaiknya:
setiap 10 hari sekali yang perlu ditambah adalah bakteri dengan memberikan air bekas panen yang sdah ada bakterinya

jadi ketika persiapan air bioflok sebelumnya, anda harus membuat 2 kolam, yang satu untuk awal tebar benih yangsatu untk penambahan setiap 10 hari sekali.

jika 1 kolam air yg sudah ada  bakterinya dipakek langsung tanpa dibagi maka gak usah ada penambahan, jadi tinggal dikasih makan aja.


dan untuk dua duanya masih tetap pakek aerator.



Posting Komentar untuk "budidaya ikan lele bioflok menggunakan air bekas panen"